CERITA CINDERELLA BAHASA INDONESIA
Di sebuah kota, ada seorang anak perempuan yang cantik dan
baik hatinya. Cinderella namanya. Cinderella tinggal bersama ibu tiri dengan
kedua kakak tirinya dimana mereka selalu berbuat jahat kepada Cinderella.
Cinderella selalu disuruh melakukan semua pekerjaan rumah, dibentak dan
dimarahi oleh kedua kakak serta ibu tirinya. Bahkan dengan kejamnya kadang
Cinderella hanya diberi makan satu kali setiap hari. Bahkan mereka memanggilnya
Cinderela yang mempunyai arti gadis yang penuh debu dan kotor. Namun walau mendapat
perlakuan yang tidak menyenangkan, Cinderella mempunyai hati yang bersih. Dia
tidak pernah membalas perlakuan jahat kakak dan ibu tirinya dengan kejahatan
pula. Sebaliknya, Cinderella dengan tulus selalu menerima perlakuan itu dan
mengerjakan semuanya dengan lapang dada.
Pada suatu ketika, Istana mengadakan sebuah pesta. Para
pengawal kerajaan menyebarkan surat undangan pesta tersebut. keluarga
Cinderella pun mendapat undangan tersebut. ibu dan kakak tiri Cinderella pun
begitu senang. Bahkan mereka berencana untuk berdandan secantik – cantiknya
dengan harapan siapa tau pangeran kerajaan itu tertarik dengan mereka, sehingga
mereka bisa menjadi putri raga. Wah asyiknya ya, ayo kita dandan secantik –
cantiknya. Kalau aku bisa jadi putri, tentu ibu juga akan senang dan bahagia ,
kata kedua kakak tiri cinderela kepada sang ibu tiri. Mendengar hal itu,
cinderela rupanya tertarik untuk ikut ke pesta itu. Namun ketika dia berkata
kepada ibu tiri dan kedua kakaknya bahwa dia mau ikut, Cinderella malah
dimarahi. “Kamu tidak boleh ikut!!” Kata kakak tiri Cinderella. Jika kamu ikut,
mau pakai apa kamu ? Baju mu jelek semua, badanmu pun kotor ! lanjut kakak tiri
cinderela dengan penuh amarah. Begitu sedihnya Cinderella mendengar hal ini.
Tak lama kemudia berangkatlah ibu tiri dan kedua kakak tiri Cinderella ke
istana dengan tidak lupa menghina Cinderella terlebih dahulu sebelum berangkat.
Hal ini membuat Cinderella bertambah sedih hingga menangis. Dia kemudian masuk
ke kamar nya dan menangis tersedu – sedu.
Ketika Cinderella sedang menangis tersedu – sedu di dalam
kamarnya, tiba – tiba terdengar suara : “Cinderella, berhentilah menangis.” .
Cinderella pun menjadi kaget. Dia mencari – cari asal suara itu. Kemudian dia
menemukan bahwa ternyata yang berbicara adalah seorang peri. Peri tersebut
tersenyum dengan sangat ramah. Peri itu kemudian berkata : “jangan menangis
Cinderella, hapuslah air matamu. Bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal ke
kebun labu di halaman belakang rumah.” . Cinderella pun kemudian berhenti
menangis dan menyeka airmatanya lalu menuruti kata dari peri yang baik hati
ini.
Setelah sampai di kebun labu belakang rumah, ibu peri
mengayunkan tongkat sihirnya sambil berkata “sim salabim”, lalu terjadilah
keajaiban, 4 ekor tikus itu berubah menjadi empat ekor kuda, serta 2 kadal itu
berubah menjadi dua orang sais. Ibu peri pun mengubah Cinderella menjadi putri
yang cantik dengan gaun yang sangat indah dengan sepatu kaca yang sangat
mengkilat. Begitu senang nya hati Cinderella sehingga dia menari dengan riang.
Sang ibu peri pun berkata kepada Cinderella, berangkatlah ke pesta di istana,
Cinderella, namun pulanglah sebelum jam 12 malam yang ditandai dengan lonceng
pukul dua belas malam. Dikarenakan pengaruh sihir ini akan hilang setelah pukul
12 malam dan semuanya akan kembali seperti semula. “iya ibu peri, terima kasih
banyak ibu peri.” Jawab Cinderella dengan riang gembira.
Lalu berangkatlah Cinderella dengan kereta kudanya menuju
pesta di istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana.
Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderela. Mereka sangat
kagum dengan kecantikan Cinderela. “Cantiknya putri itu! Putri dari negara mana
ya ?” Tanya mereka. Tak hanya itu, pangeran istana pun ikut terkagum – kagum
dengan Cinderella. Sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. “Putri yang
cantik, maukah Anda menari dengan saya ?” katanya. “Ya!,” kata Cinderela sambil
mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang
pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderela yang berada di situ tidak menyangka kalau
putri yang cantik itu adalah Cinderela. Pangeran terus berdansa dengan
Cinderela. “Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini,” kata sang
Pangeran. Wah ternyata sang pangeran sampai menyukai Cinderella. Dikarenakan
hanyut oleh suasana, membuat Cinderella lupa akan waktu bahwa dia harus pulang
sebelum jam dua belas malam. Ketika lonceng berdentang menandakan waktu jam 12
malam, membuat Cinderella kaget dan teringat pesan dari ibu peri bahwa setelah
jam 12 malam, khasiat sihir akan menghilang. “Maaf Pangeran saya harus segera
pulang..,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera
berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi
Cinderela tidak memperdulikannya, ia terus berlari.
Pangeran yang kaget dengan peristiwa larinya Cinderella pun
tidak tinggal diam. Pangeran mengejar Cinderela, tetapi ia kehilangan jejak
Cinderela. Di tengah anak tangga, pangeran menemukan ada sebuah sepatu kaca
kepunyaan Cinderela. Pangeran pun memungut sepatu itu. “Aku akan mencarimu, dan
pasti bisa menemukanmu” kata pangeran dalam hati.
Meskipun Cinderela kembali menjadi gadis yang kotor dan
penuh debu, Cinderella bahagia karena bisa pergi ke pesta. Besok harinya,
setelah pesta itu, pangeran memerintahkan para pengawal untuk mencari pemilik
sepatu kaca yang dia temukan. Para pengawal yang dikirim Pangeran pun datang ke
rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan
sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya
para pengawal tiba di rumah Cinderela. “Kami mencari gadis yang kakinya cocok
dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal. Dengan penuh semangat, kedua kakak
Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Namun mereka
tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai kaki mereka menjadi
lecet namun tetap tidak bisa masuk kedalam sepatu kaca.
Pada saat pengawal akan pergi dari rumah Cinderella,
ternyata ada seorang pengawal yang melihat Cinderella. “Hai kamu, cobalah sepatu
ini,” katanya. Mendengar hal ini Ibu tiri Cinderela menjadi marah,” tidak akan
cocok dengan anak ini!”. Namun pengawal kerajaan tetap memerintahkan Cinderella
untuk tetap mencobanya. “semua tetap memperoleh kesempatan untuk mencoba tanpa
kecuali!!” kata pengawal kerajaan itu. Kemudian Cinderela menjulurkan kakinya.
Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. “Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal
gembira. “Cinderela, selamat..,” Cinderela menoleh ke belakang, ternyata ibu
peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan
Pangeran. Sim salabim!.,” kata ibu peri yang baik hati ini. Begitu peri membaca
mantranya, Cinderela berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin.
“Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali”,
kata sang peri. Cinderela diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini
menjadi temannya.
Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil
tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderela menikah dengan Pangeran dan hidup
Berbahagia untuk selamanya. Melihat hal ini membuat kakak-kakak tiri dan ibu
tiri Cinderella bersikap baik dengan Putri Cinderella karena dia sekarang sang
putri yang cantik. Ternyata Cinderella yang sudah menjadi putri ini sama sekali
tidak menyimpan dendam dengan kakak-kakaknya dan ibu tirinya, bahkan Cinderella
mau menerima dan memaafkan mereka walaupun sering disakiti. Kemudian
berakhirlah dongeng dan cerita Cinderella dengan happy ending.